__________________________________________________________________________________

| Nawawi | Aqeedah | Fiqh | Anti Syirik | Galeri Buku | Galeri MP3 | U-VideOo |
__________________________________________________________________________________

Friday, August 31, 2007

013 – HUKUM PELAKU DOSA BESAR

013 – HUKUM PELAKU DOSA BESAR

DOSA TERBAHAGI MENJADI DOSA BESAR DAN KECIL

-------
1 – Dosa Besar (Kabirah)
-------

Iaitu setiap dosa yang mengharuskan adanya had** di dunia atau yang diancam oleh Allah dengan neraka atau laknat atau murka-Nya. Adapula yang berpendapat, dosa besar adalah setiap maksiat yang dilakukan seseorang dengan terang-terangan (berani) serta meremehkan dosanya.

**Had, bentuk jama’nya adalah hudud, iaitu sangsi hukum atau hukuman yang sudah ditentukan jenis dan ukurannya oleh syara’, seperti rejam, sebat 100 kali, atau potong tangan dan seumpamanya.

Contoh dosa besar adalah sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Hurairah r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda:

“Jauhilah olehmu tujuh dosa yang membinasakan. Mereka bertanya, “apa itu?”, Beliau menjawab, “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan benar, memakan riba’, memakan harta anak yatim, melarikan diri pada waktu peperangan dan menuduh berzina wanita-wanita suci yang mukmin. (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

-------
2 – Dosa Kecil (Shaghirah)
-------

Iaitu segala dosa yang tidak mempunyai had di dunia, juga tidak terkena ancaman khusus di akhirat.

Ada pula yang berpendapat bahawa dosa kecil adalah setiap kemaksiatan yang dilakukan kerana alpa atau lalai dan tidak henti-hentinya orang itu menyesali perbuatannya, sehingga rasa kenikmatannya dengan maksiat tersebut terus pudar.

Contoh dosa kecil adalah apa yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:

“Dicatat atas bani Adam bahagiannya dari zina, pasti dia mendapatkannya tidak mungkin tidak; maka dua mata zinanya adalah memandang, dua telinga zinanya adalah mendengar, lisan zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, dua kaki zinanya adalah melangkah, dan hati adalah menginginkan dan mendambakan, hal itu dibenarkan oleh kemaluan atau didustakannya.” (Hadis Riwayat Muslim, no. 2657)

Dalil pembahagian dosa menjadi bear dan kecil adalah firman Allah s.w.t.:

Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga). (an-Nisa’ 4: 31)

(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunanNya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. (an-Najm 53: 32)

Diriwayatkan dari Umar, Ibnu Abbas dan yang lain r.a. bahawasanya mereka berkata:

“Tidak ada dosa besar dengan beristighfar dan tidak ada dosa kecil (jika dilakukan) dengan terus-menerus.”

-------
Pegangan Ahlus Sunnah Berkenaan Pelaku Dosa Besar
-------

Sesungguhnya orang yang melakukan dosa besar tidaklah menjadi kafir jika dia termasuk ahli tauhid dan ikhlas. Tetapi ia adalah mukmin dengan keimanannya dan fasik dengan dosa besarnya, dan ia berada di bawah kehendak Allah. Apabila berkehendak, Dia mengampuninya dan apabila Ia berkehendak pula, maka ia menyiksa di neraka kerana dosanya, kemudian Ia mengeluarkannya dan tidak menjadikannya kekal di neraka. Berbeza dengan sebahagian kelompok-kelompok yang sesat yang ekstreem dalam hal ini. Mereka antaranya adalah:

1 – Murji’ah: Golongan yang menyatakan maksiat tidak membahayakan (berpengaruh buruk) bagi orang beriman, sebagaimana ketaatan tidak bermanfaat bagi orang kafir.

2 – Muktazilah: Mereka yang mengatakan bahawa orang yang berdosa besar ini tidak mukmin dan tidak juga kafir, tetapi ia berada pada tingkatan yang ada di antara dua tingkatan tersebut. Namun, demikian, apabila ia keluar dari dunia tanpa bertaubat maka ia kekal di neraka.

3 – Khawarij: Mereka mengatakan bahawa orang yang berdosa besar adalah kafir dan kekal di neraka.

-------
Dalil-Dalil Ahlus Sunnah
-------

Ahlus Sunnah berhujjah dengan dalil-dalil yang banyak sekali dari al-Qur’an dan al-Hadis, di antaranya:

Firman Allah s.w.t.:

Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (al-Hujurat 49: 9-10)

Segi istidlal (pengambilan dalil) nya: Allah tetap mengakui keimanan pelaku dosa peperangan dari orang-orang mukmin dan bagi para pembangkang dari sebahagian golongan atas sebahagian yang lain, dan Dia menjadikan mereka menjadi bersaudara. Dan Allah memerintahkan orang-orang mukmin untuk mendamaikan antara saudara-saudara mereka yang seiman.

Abu Said al-Khudri r.a. mengatakan bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda;

“Allah memasukkan penduduk Syurga ke syurga. Dia memasukkan orang-orang yang Ia kehendaki dengan Rahmat-Nya. Dan Ia memasukkan penduduk neraka. Kemudian berfirman, “Lihatlah, orang yang engkau dapatkan dalam hatinya iman seberat biji sawi maka keluarkanlah ia”. Maka dikeluarkanlah mereka dari neraka dalam keadaan hangus terbakar, lalu mereka dilemparkan ke dalam sungai kehidupan atau air hujan, maka mereka tumbuh di situ seperti biji-bijian yang tumbuh di pinggir aliran air. Tidakkah engkau melihat bagaimana ia keluar berwarna kuning melingkar?” (Hadis Riwayat Muslim, I/172 & Bukhari, IV/158)

Segi istidlal-nya, adalah kekalnya orang-orang yang berdosa besar di neraka, bahkan orang yang dalam hatinya terdapat iman yang paling rendah pun akan dikeluarkan dari neraka, dan iman seperti ini tidak lain hanyalah milik orang-orang yang penuh dengan kemaksiatan dengan melakukan berbagai larangan serta meninggalkan kewajiban-kewajiban.

No comments: