tag:blogger.com,1999:blog-6173514913279906724.post6766483893191908462..comments2024-01-05T07:49:26.301-08:00Comments on Manhaj Aqeedah: 021 - BERIMAN KEPADA PARA RASULNawawi Bin Subandihttp://www.blogger.com/profile/00357076765166521306noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-6173514913279906724.post-55325246708460919432011-11-13T22:18:04.099-08:002011-11-13T22:18:04.099-08:00Jika pengertian tersebut kita pakai, maka seorang ...Jika pengertian tersebut kita pakai, maka seorang 'nabi' karena tidaklah dibebani dengan kewajiban menyampaikan wahyu, menimbulkan kesan 'seolah-olah' hanya beliau sajalah yang akan masuk sorga, sementara umatnya tidak perlu. Lalu, apa beda nabi dengan rasul yang kiranya tepat dengan pengertian dan makna di dalam Al Quran itu sendiri.<br /><br />Kalau kita lihat dari tugas pokok dan fungsi kenabian dan kerasulan, saya kira tidak ada bedanya karena missi yang diembannya mereka adalah sama, adalah 'menyampaikan' wahyu dari Allah SWT kepada umat manusia. Untuk ini, kita lihat dari konteks para penyandang jabatan itu sendiri dalam rangka melaksanakan tugasnya.<br /><br />Sebenarnya kalau diteliti dan kaji di dalam Al Quran misalnya tokoh rasul, nampaknya tidak hanya dianugerahkan oleh Allah SWT kepada 'manusia pilihan'-Nya semata, tetapi juga kepada makhluk-Nya yang selain manusia, yang utama malaikat dan ada juga jin, bahkan bisa juga makhluk-Nya yang lain seperti hewan. Contoh, rasul yang disandang oleh malaikat seperti termuat dalam QS. 6:130, 11:81, 22:75,dan QS. 35:1 <br /><br />Sementara nabi, sebaliknya tidak ada jabatan kenabian yang diberikan kepada malaikat dan jin, hanya kepada 'manusia' saja, terbukti dalam QS. 33:40 dengan tegas kenabian yang berasal dari manusia ini sudah tertutup dengan kedatangan Nabi Muhammad SAW. Begitu juga jabatan ‘rasul’ yang berasal dari manusiapun sudah tertup karena umumnya seorang rasul biasanya dia adalah seorang nabi juga. <br /><br />Tetapi, jabatan kerasulan selain dari manusia misalnya dari malaikat tidak tertutup, kan malaikat sampai akhir zaman tetap saja melaksanakan missi-Nya seperti diutus untuk mencabut nyawa 'anak manusia', memberi rezeki dll. Jika demikian, ya kalau ada 'manusia' ingin dan mengaku menjadi 'rasul', maka dia harus menjadi malaikat atau jin terlebih dahulu. Berarti, tidak juga tepat jika kita katakan bahwa Muhammad SAW adalah rasul dan nabi terakhir, hal ini tidak sesuai dengan QS. 33:40 ini.elfanhttps://www.blogger.com/profile/18082786142051596673noreply@blogger.com